Featured Article

Kamis, 20 September 2012

Perkerasan Jalan Beton


 
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-05-2004-B) prosedur pelaksanaan perkerasan beton mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi, penyiapan pembetonan, pembetonan, pengendalian mutu dan pembukaan untuk lalu-lintas.
Hal utama yang harus dilakukan dalam pengawasan selama pelaksanaan perkerasan beton semen adalah sebagai berikut:
a) pekerjaan awal:
- mempelajari gambar rencana dan spsefikasi
- pemahaman lebih dalam terhadap lokasi proyek, lajur dan kemiringan
- peralatan dan organisasi kontraktor
- penentuan tugas dan tanggung jawab
- mementukan pengujian, pencatatan dan laporan yang diperlukan
b) bahan:
semua bahan harus diindentifikasi mengenai sumber, jumlah dan kesesuaian dengan persyaratan, penanganan, penimbangan dan pembuangan bahan yang ditolak. Bahan tersebut meliputi:
- semen
- agregat
- air
- bahan tambah
- tulangan, ruji dan bahan pengikat
- material perawatan beton
- bahan sambungan
c) perbandingan campuran:
  • pengujian agregat meliputi gradasi, berat jenis, penyerapan, kadar lempung
  • data perencanaan campuran meliputi kadar semen, proporsi agregat, air, rongga udara, kelecakan dan kekuatan
  • volume takaran meliputi ukuran takaran, berat material dalam takaran dan koreksi kadar air agregat
d) unit penakaran/penimbangan meliputi:
- pemeriksaan peralatan untuk menimbang dan mengukur semen, agregat, air dan bahan tambah
- pemeriksaan peralatan untuk penanganan material, pengangkut dan skala timbangan
e) unit pencampuran:
pemeriksana peralatan pencampuran, lama waktu pencampuran, alat pengatur waktu dan penghitungan jumllah takaran sebelum pengecoran beton semen;
- acuan : kecocokan acuan, alinyemen, kemiringan dan ruji
- tanah dasar : kerataan, pemeriksaan permukaan akhir dan kadar air
- sambungan muai : bahan sambungan, lokasi, alinyemen, dudukan dan ruji
f) pembetonan:
  • persiapan meliputi bahan, perlengkapan peralatan, tenaga kerja dan bahan pelindung cauca
  • pencampuran meliputi jenis peralatan, konsistensi, kadar udara, pemisahan butir (segregasi) dan ketrlambatan
  • pengangkutan meliputi bats waktu, pengecekan pemisahan butir dan perubahan konsistensi
  • pengecoran meliputi penempatan adukan, pemisahan butir, kelurusan dan kerataan, lingkungan, pengteksturan dan perapihan tepi
  • pembentukan sambungan susut meliputi pembentukan sambungan, alinyemen, perapihan tepi dan pemeriksaan permukaan sambungan
g) setelah pembetonan:
  • waktu pembongkaran acuan, kerusakan agar dihindari
  • perawatan meliputi metode, peralatan dan bahan, keseragaman, waktu mulai perawatan dan lama waktu perawatan
  • perlindungan meliputi beton basah, hujan, lalu-lintas, cuaca dingin, cuaca panas dan pencatatan temperatur
  • sambungan yang digergaji meliputi peralatan, temperatur, bahan penutup, pembersihan sambungan dan penutup
  • pemeriksaan permukaan meliputi kelurusan dan kerataan, perbaikan atau penggantian
h) pengujian beton semen:
  • campuran beton basah, pengujian kelecakan (dengan slump) dan kadar udara
  • pengujin kekuatan, pengambilan contoh, pembuatan benda uji, penyimpanan dan perawatan benda uji, pengujian kuat tekan, pengujian kuat tarik lentur, pengambilan contoh inti dan penggergajian perkerasan untuk pengujian kuat tarik lentur.
sumber:
Pedoman Pelaksanaan Pekrkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-05-2004-B)

Popular Posts