Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
Tiang pancang adalah bagian-bagian
konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau
baja, yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan
ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah (Bowles,
1991). Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada di bawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja
padanya (Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada
lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles,
1991). Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk
memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super
struktur) ke lapisan tanah keras yang
letaknya sangat dalam. Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan
tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan
gaya-gaya horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga
dimana terdapat tekanan ke samping dari
kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung
dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Tiang Pancang umumnya digunakan :
a.
Untuk
mengangkat beban-beban konstruksi di atas tanah ke dalam atau melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Di dalam hal ini beban
vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
b.
Untuk menentang gaya desakan ke atas, gaya guling,
seperti untuk telapak ruangan bawah tanah di bawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling.
c.
Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas
lepas melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan.
Tiang pancang ini dapat ditarik keluar kemudian.
d.
Mengontrol
lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang
kemampatannya tinggi.
e.
Membuat
tanah di bawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitude getaran dan frekuensi alamiah dari sistem
tersebut.
f.
Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan
jembatan dan atau pir, khusus menyajikan erosi merupakan persoalan yang
potensial.
g.
Dalam
konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air melalui
air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian
dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban
lateral (Bowles, 1991)
0 komentar:
Posting Komentar